“Cara Penguasaan Dunia”
menunjukkan selalu wajah menangis, siapakah itu?
tertawalah dan melawan baliklah
sekarang terlihat
benda ini adalah
sebuah bom atau pisau keduanya bukan, namun
mulai hari ini apapun yang akan terjadi, berjanjilah
tanda harga di punggung itu akan disobek
rapuh kelihatannya
setiap hari, tetapi
membuangnya masih terlalu cepat, tahu
hari ini di sebuah papan dari
stasiun pemberhentian terakhir
diriku besok yang masih menunggu
yang egois juga bodoh itu tuanku, menunggunya
entah tahun-tahun berlalu mobil terbang di langit
pasti tahun-tahun berlalu mesin-mesin berbicara
apapun yang ingin dikatakan
sebelum senang memakainya
hati yang terluka ini mohon sembuhkanlah
di sebuah macam langit misilpun terbang ke sana
semacam itu kebahagian dimintai darinya
orang yang baik, kuharus menjadi mereka
aku adalah aku, mengakui itu apa bisa
mengangkat kepala dan menghadap ke depan, kumengatakannya
di kegelapan depan dan apapun tidak ada
sendiriankah?
atau bersamakah?
kesepian tetap kesepian, tidak akan berubah
keinginan mati
menyanyikan lagu semacam itu
itu lagi mudahnya menjauhkan taruhan
walau begitu
melakukan itu tidaklah cukup
dari bibir keluarlah kata-kata, entah mengapa
tak bisa ditemukan
diriku hari ini lagi akan
dalam arkade aku mengalah
hari esok tidak datang akan bagus
kereta terakhir peluitnya mengganggu kembali bersuara
walau kusebut sesuatu cinta dan berlaku dingin
pasti kesadaran dosa diserang perasaan nyataku
bagaimana, diriku saat ini
sungguh, tiada yang bisa dilakukan
diamlah dirimu itu sangat aku benci
di sebuah macam langit misilpun terbang ke sana
semacam itu hidup pun terasa darinya
orang yang baik, kuharus menjadi mereka
aku adalah aku, ingin mengakui itu
orang yang baik, kuharus menjadi mereka
hati ini mulai kaku kedinginan